ABSTRACT
Entrepreneur merupakan seseorang yang pandai dalam mengenali peluang ataupun produk baru, lalu mengolah produk tersebut dimulai dari menyusun cara dalam memproduksi produk tersebut, menyusun operasi untuk pengadaan produk tersebut, mengatur permodalan operasinya, hingga tahap memasarkan produk yang akan ditawarkannya. Menjadi seorang entrepreneur bukanlah hal yang mudah, mental dan jiwa yang kuat sangat dibutuhkan dalam menapaki jejak seorang entrepreneur. Tidak sedikit orang yang telah menyerah dalam menjadi seorang entrepreneur dikarenakan banyak faktor, seperti ketatnya persaingan yang terjadi di lapangan, modal yang tidak cukup, dan banyak faktor lainnya. Akan tetapi tidak sedikit juga contoh-contoh orang yang telah berhasil dan sukses menjadi seorang entrepreneur di negara ini melalui kerja keras dan ketekunannya. Pemikiran utama kebanyakan orang pada zaman sekarang ini adalah kita harus mengenyam pendidikan setinggi-tingginya kemudian mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang tinggi, jarang sekali orang yang berpikir bagaimana cara untuk menciptakan lapangan kerja yang baru, hal ini disebabkan karena mereka terlalu takut dan khawatir akan kegagalan menjadi seorang entrepreneur. Menjadi seorang entrepreneur merupakan salah satu jalan yang seharusnya dicoba oleh semua orang dalam upaya menggapai cita-citanya yang tidak bisa digapai hanya dengan mengandalkan pekerjaan pada umumnya. Akan tetapi kebanyakan orang terlalu takut dan khawatir akan kegagalan dan banyaknya kompetitor dalam memulai sebuah usaha. Tentu saja untuk menjadi seorang entrepreneur bukanlah hal yang mudah, tetapi jika tidak pernah dicoba kita pun tidak akan pernah belajar dan tidak akan pernah mengalami perkembangan dimana hal tersebuat hanya akan membuat kita semakin jauh dari jalan kesuksesan.
Dalam mengatasi permasalahan terebut, penulis akan mencoba untuk memberikan beberapa informasi yang diharapkan dapat membantu untuk membuang jauh sikap pesimis tersebut dan mulai membangun sikap optimis untuk berani memulai dan menjadi seorang entrepreneur yang sukses.
Kata Kunci : entrepreneur, permodalan operasi, peluang, kompetitor, optimis.
TABLE OF CONTENT
ABSTRACT i
TABLE OF CONTENT ii
CHAPTER 1 INTRODUCTION 1
CHAPTER 2 THEORITICAL BASIS 3
2.1. Pengertian Entrepreneur 3
2.2. Hakikat Entrepreneurship 6
2.3. Faktor yang Harus Dimiliki Entrepreneur 7
2.4. Sikap Entrepreneur 7
2.5. Kemampuan Entrepreneur 9
2.6. Kompetensi 10
2.7. Skill yang Diperlukan 12
2.8. Ciri dan Sifat Entrepreneur 13
2.9. Faktor Penyebab Kegagalan Entrepreneur 14
CHAPTER 3 PROCESSES AND OUTCOMES 16
3.1. Proses Kewirausahaan 16
3.2. Tahapan Kewirausahaan 16
3.3. Hasil Kewirausahaan 17
CHAPTER 4 CONCLUSION 18
4.1. Kesimpulan 18
BIBLIOGRAPHY 22
CHAPTER 1
INTRODUCTION
Entrepreneur dapat diartikan sebagai seseorang yang dapat menghasilkan keuntungan melalui suatu produk yang dikelolanya dan dapat menghasilkan keuntungan yang lebih banyak daripada yang telah dikonsumsinya, dijual atau ditukarkan agar dapat memperoleh penghasilan. Para entrepreneur telah menjadi penggerak dalam perubahan-perubahan yang terjadi di dunia sekarang ini, tidak hanya perubahan dalam lingkup ekonomi dan industri namun juga dalam berbagai sektor kehidupan di kalangan masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir ini, para entrepreneur telah banyak berkontribusi pada pembangunan sektor sosial di masyarakat. Tidak jarang juga para pebisnis entrepreneur yang semakin giat melakukan program-program pemberdayaan masyarakat. Mereka tidak hanya melakukan tanggung jawab sosial dalam lingkup yang sempit, namun banyak yang termotivasi untuk melakukan pemberdayaan masyarakat dalam lingkup yang lebih luas. Mereka turun langsung ke dalam berbagai program pemberdayaan masyarakat, baik bidang ekonomi, pendidikan dan kebudayaan, kesehatan, sarana dan prasarana maupun lingkungan hidup.
Kemajuan dalam bidang ekonomi di berbagai negara yang telah maju, diantaranya disebabkan oleh inovasi-inovasi dari para entrepreneur. Semakin banyak entrepreneur yang dimiliki oleh suatu negara, semakin makmur pula negara tersebut. Menciptakan sebanyak mungkin entrepreneur di suatu negara tentu saja sangat berpengaruh dengan kesejahteraan negara itu sendiri. Oleh karena itu, salah satu faktor yang menjadi kekhawatiran di masa yang akan datang adalah ketika tidak adanya para entrepreneur yang mampu menciptakan lapangan kerja yang nantinya dapat mengubah pola pikir yang tadinya hanya cukup menjadi karyawan biasa menjadi pola pikir yang memiliki kemandirian dalam berusaha. Jika pola pikir seperti itu tidak di ubah, akibatnya adalah akan menyebabkan suatu bangsa hanya akan menjadi bangsa yang pemalas. Harapan di masa yang akan mendatang bertumpu pada para entrepreneur-entrepreneur generasi muda yang akan datang. Mereka harus dapat mempersiapkan diri menjadi seorang entrepreneur baru dalam membangun kehidupannya kelak ketika mereka telah menyelesaikan pendidikannya. Kecakapan inovasi dari para entrepreneurship sangat dibutuhkan untuk menghasilkan jutaan entrepreneur baru bagi bangsa ini sebagai solusi untuk membantu pemerintah dalam mengatasi keterpurukan ekonomi dan sebagai solusi untuk menciptalan lapangan kerja baru. Bukan lagi saatnya sebuah universitas hanya menghasilkan sarjana yang memegang ijazah sebagai sebuah kebanggaan untuk digunakan melamar kiri kanan di semua sektor public office atau private office, tetapi jauh lebih penting seorang lulusan universitas yang memiliki inovative entrepreneurship. Keadaan seperti ini menunjukkan bahwa rata-rata sebagian besar lulusan dari universitas adalah lebih kepada sebagai pencari kerja daripada pencipta lapangan pekerjaan. Cara berpikir ini haruslah diubah melalui pendidikan berwawasan kewirausahaan yang kreatif dan inovatif untuk menghilangkan pola pikir. Jumlah entrepreneur saat ini di Indonesia sekitar 450.000 orang atau sekitar 0,18 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Jumlah ini jauh dari ideal, yakni 2 persen dari jumlah penduduk.
Penulis berharap dengan adanya karya ilmiah ini, kedepannya dapat membantu untuk lebih meningkatkan motivasi dan inovasi bagi para calon entrepreneurship sebagai salah satu solusi terbaik untuk masa depan baik bagi diri sendiri maupun semua kalangan.
CHAPTER 2
THEORITICAL BASIS
2.1. Pengertian Entrepreneur
Terdapat begitu banyak pengertian mengenai apa itu entrepreneur, dari sekian banyak pengertian terdapat salah satunya yang menarik perhatian penulis sebagai berikut, Eddy Soeryanto Soegoto (2017 : 26) mendefinisikan bahwa Entrepreneur merupakan sebuah usaha kreatif yang dibangun berdasarkan inovasi untuk menghasilkan sesuatu hal yang baru, memiliki nilai tambah, memberikan nilai manfaat, menciptakan lapangan kerja dan hasilnya berguna bagi orang lain.
Dengan menjadi seorang entrepreneur, terdapat banyak sekali hal positif yang dapat kita ambil, berikut ini adalah beberapa gambaran tentang peran, aktivitas, dan nilai positif menjadi seorang entrepreneur menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2017 : 3) :
1. Pekerjaan Mulia
Entrepreneur melakukan pekerjaan mulia, Karena ia memberi kesempatan bagi orang lain untuk memperoleh nafkah dan biaya hidup bagi keluarganya dari perusahaan yang ia bangun, mulai dari beberapa orang hingga ribuan orang, yang berarti ia telah memberi nafkah bagi begitu banyak keluarga yang membutuhkan pekerjaan untuk menghidupi dan menafkahi keluarganya. Membangun usaha dan membuka lowongan kerja bagi orang lain untuk memperoleh nafkah hidup bagi keluarganya merupakan pekerjaan mulia yang dibutuhkan masyarakat, bangsa dan negara.
2. Pekerjaan Menyenangkan
Seorang entrepreneur biasanya membuka usaha atau perusahaan karena menyukai atau senang pada pekerjaan tersebut. Juga bisa membuka usaha karena hobi sehingga senang pada pekerjaan tersebut. Bias juga Karena sesuai kompetensi yang ia miliki sehingga ia melakukan aktivitas bisnisnya tersebut tanpa beban dan menjadikan aktivitas bisnisnya tersebut sebagai hal yang menyenangkan. Orang akan menghindari membuka usaha jika usaha tersebut tidak ia sukai, tidak hobi, atau bukan kompetensinya karena pasti pekerjaan tersebut akan menjadi beban, memberatkan, dan tidak menyenangkan.
3. Menciptakan Lapangan Kerja dan Mengurangi Pengangguran
Seorang entrepreneur akan menciptakan lapangan kerja & mengurangi pengangguran, karena melalui perusahaannya ia dapat merekrut beberapa orang hingga rbuan orang yang membutuhkan pekerjaan untuk bekerja sehingga ia telah membuka lapangan kerja dan mngurangi pengangguran
4. Mengurangi Kemiskinan
Para entrepreneur sangat berperan penting dalam mengurangi jumlah pengangguran, karena dengan bekerja di perusahaan yang didirikan entrepreneur tersebut seseorang yang tadinya menganggur dan miskin dapat memperoleh income atau pendapatan, dan dapat menabung sehingga menjadikannya tidak miskin lagi karena telah memiliki penghasilan.
5. Menentukan Kemajuan Suatu Bangsa
Untuk menjadi negara ekonomi maju minimal dibutuhkan 2 persen entrepreneur dari populasi penduuk suatu negara. Hingga tahun 2014 jumlah entrepreneur di Indonesia baru mencapai 1,65 persen dari total populasi penduduk. Indonesia sebagai negara yang telah masuk pada kategori negara berpenghasilan menengah (middle income country) untuk menjadi negara maju perlu membangun ekonomi berbasis sumber daya manusia (SDM) dan teknologi bebasis inovasi. Strateginya yakni dengan mengurangi pada eksploitasi SDA, meningkatkan kualitas SDM, dan meningkatkan jumlah entrepreneur.
6. Menentukan Perkembangan Ekonomi
Para entrepreneur menjadi roda penggerak perekonomian di setiap wilayah, baik di kabupaten, kotamadya, provinsi maupun di tingkat nasional.
7. Mencerdaskan Bangsa dan Dunia
Di bidang pendidikan para entrepreneur berperan dalam menghailkan sumber daya manusia yang bermutu bahkan berkelas dunia. Sebagai contoh, Bill Gates, entrepreneur di bidang teknoloi informau menciptakan Microsoft yang mencerdaskan masyarakat dunia dengan mengubah pola hidup konvensional menjadi modern.
8. Menjadi Orang Kaya
Banyak entrepreneur yang berasal dari keluarga kurang mampu bahkan miskin berhasil tumbuh, berkembang dan maju berkat kemampuan berkreasi & berinovasi, mandiri, ulet dan tekun, rajin, disiplin, siap menghadapi risiko, piawai meraih peluang, dan cerrdas dalam mengelola sumber daya, berhasil untuk menghasilkan nilai tambah & profitabilitas (keuntungan) sehingga menjadi orang kaya.
9. Dikenal Banyak Orang
Nama-nama besar seperti Ciputra, Moeryati Soedibyo, Bob Sadino & Arifin Panigoro merupakan contoh para entrepreneur nasional yang terkenal ke seluruh pelosok tanah air berkat kesuksesannya membangun imperium bisnisnya masing-masing.
10. Pimpinan Partai Politik
Selain dapat berkiprah pada berbagai bidang, para entrepreneur juga dapat menjadi pemimppin partai politik.
11. Pimpinan Negara dan Pemerintahan
Seorang entrepreneur dalam aktivitas bisnisnya dapat juga kemudian tampil menjadi pimpinan pemerintahan atau pimpinan negara apabila tuntutan masyarakat atau situasi politik memanggilnya untuk melaksanakan kewajiban terebut
12. Pahlawan Pembangunan
Memperhatikan kiprah entrepreneur di berbagai bidang pembangunan seperti yang telah diuraikan di atas serta kiprahnya dalam membangun Human Capital Indoneia, Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat, embangun Sarana dan Prasarana Perekonomian sehingga Menghidupkan Perekoomian suatu Daerah, dan Mendukung Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development) maka seorang entrepreneur layak disebut sebaagi Pahlawan Pembangunan.
2.2. Hakikat Entrepreneurship
Hakikat Entrepreneur adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya – sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses/meningkatkan pendapatan. Eddy Soeryanto Soegoto (2017 : 27).
1. Entrepreneurship adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis. (Ahmad Sanusi, 1994)
2. Entrepreneurship adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha dan mengembangkan usaha. (Soeharto Prawiro, 1997)
3. Entrepreneurship adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan niai lebih.
4. Entrepreneurship adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. (Drucker, 1959)
5. Entrepreneurship adalah suatu proses penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memecahlan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha. (Zimmer, 1996)
6. Entrepreneurship adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.
2.3. Faktor yang Harus Dimiliki Entrepreneur
Dalam mengasah kemampuan kita untuk menjadi seorang entrepreneur, terdapat bebrapa faktor yang harus kita miliki, berikut adalah beberapa faktor-faktor yang harus ada pada diri seorang entrepreneurship menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2017 : 35) :
1. The Creativity
Kreatif menghasilkan sesuatu yang baru dengan menambahkan nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata namun juga audiens yang akan menggunakan hasil kreasi tersbut.
2. The Commitment
Memiiki komitmen yang tinggi terhadap apa yang ingin dicapai dan dihasilkan dari waktu dan usaha yang ada.
3. The Risk
Siap menghadapi risiko yang mungkin timbul, baik risiko keuangan, fisik dan risiko social.
4. The Reward
Penghargaan yang utama adalah independensiatau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward berupa uang biasanya dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesusksesan usahanya.
2.4. Sikap Entrepreneur
Seorang entrepreneur haruslah menjaga sikapnya karena seorang entrepreneur akan menjadi contoh bagi banyak orang nantinya, menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2017 : 30), sikap yang harus dimiliki seorang entrepreneur dalam membangun dan mengembangkan usaha adalah sebagai berikut :
1. Disiplin
Disiplin atas ketepatan waktu, kualitas pekerjaan, system kerja, kesepakatan yang dibuat dan taat azas.
2. Komitmen Tinggi
Memiliki komitmen yang tinggi, jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan) atas kesepakatan yang telah dibuat denga sesorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan).
Komitmen terhadap konsumen adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan dan problem solving bagi masalah konsumen sehingga kepercayaan konsumen akan berimbas pada pembelian yang terus meningkat sehingga profit perusahaan meningkat.
3. Jujur
Kejujuran sangat melekat pada konsep pemasaran yang berorientasi pada kepuasan konsumen. Wirausahawan harus menjunjung tinggi kejujuran dalam melakukan kegiatan usahanya sehingga akan mendapatkan konsumen actual dan potensial, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
4. Kreatif dan Inovatif
Untuk meningkatkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya adalah dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar.
Gagasan-gagasan yang genius membutuhkan inovasi yang tinggi dari entrepreneur yang bersangkutan. Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan inovasi agar laku di pasaran nantinya.
Dengan bertambahnya nilai guna atau manfaat pada sebuah produk, maka meningkat pula daya jual produk tersebut di mata konsumen, karena adanya peningkatan nilai ekonomis produk tersebut bagi konsumen.
5. Mandiri
Seorang entrepreneur juga harus memiliki sikap mandiri dalam mengelola usaha yang dimilikinya, yakni tidak bergantung paada pihak lain dalam mengambil keputusan ataupun bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan usahanya sendiri.
6. Realistis
Penetapan keputusan bisnis harus realistis, objektif dan rasional dengan melihat fakta / realitas di lapangan dan menyeleksi masukan atau saran dari luar.
2.5. Kemampuan Entrepreneur
Entrepreneur dalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan (ability) yang bersifat kreatif dan inovatif, mampu menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different), mampu memulai usaha (start up), mampu mencari peluang (opportunity), berani menaggung risiko (risk bearing) dan mampu mengembangkan ide dan meramu sember daya. Eddy Soeryanto Soegoto (2017 : 32).
Seorang entrepreneur harus memiliki kemampuan :
1. Self Knowledge,
yaitu memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dilakukan atu ditekuni.
2. Imagination,
yaitu memiliki imajinasi, ide, dan perspektif serta tidak mengandalkan sukses masa lalu.
3. Practical Knowledge,
yaitu memiliki pengetahuan praktis misalnya pengetahuan Teknik, desain, processing, pembukuan, administrasi, dan pemasaran.
4. Search Skill,
yaitu kemampuan untuk menemukan dan berkreasi.
5. Foresight,
yaitu berpandangan jauh ke depan.
6. Computation Skill,
yaitu kemampuan berhitung dan kemampuan memprediksi keadaan masa yang akan datang.
7. Communication Skill,
yaitu kemampuan untuk berkomunikasi, bergaul, dan berhubungan dengan orang lain.
2.6. Kompetensi
Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2017 : 32), seorang entrepreneur harus memiliki kompetensi berikut :
1. Knowing Your Business,
harus mengetahui semua yan gterkait dengan aktivitas bisnis yang akan dilakukan.
2. Knowing The Basic Business Management,
yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasikan dan mengendalikan perusahaan, termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan dan membukukan kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui manajemen bisnis berarti memahami kiat, cara, proses, dan pengelolaan semua sumber daya perusahaan secara efektif dan efisien.
3. Having The Proper Attitude,
yaitu memiliki sikap yan sempurna terhadap usaha yang dilakukannya. Ia harus bersikap sebagai pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif yang sungguh-sungguh, dan tidak setengah hati.
4. Having Adequate Capital,
yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya bentuk materi, tetapi juga rohani. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal utama dalam usaha. Oleh karena itu, harus cukup waktu, cukup uang, cukup tenaga, cukup tempat, dan mental.
5. Financial Cmpetence,
yaitu memiliki kompetensi dalam bidang keuangan, mengatur pembelian, penjualan, pembukuan, dan perhitungan laba / rugi. Ia harus mengetahui bagaimana mendapatkan dana dan cara menggunakannya.
6. Managing Time Efficiently,
yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin. Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan komitmen.
7. Managing People,
yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan, menggerakkan (memotivasi), dan mengendalikan orang dalam menjalankan perusahaan.
8. Satisfying Customer by Providing High Quality Product,
yaitu memberi kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat, dan memuaskan.
9. Knowing How to Compete,
yaitu mengetahui strategi/cara bersaing. Ia harus dapat mengungkap kekuatan (strengths), kelemahan (weaks), peluang (opportunity), dan ancaman (threat) dirinya dan pesaing. Ia haru menguunakan analisis SWOT baik terhadap dirinya maupun terhadap pesaing.
10. Copying with Regulations and Paperwork,
yaitu membuat turan / pedoman yang jelas tersurat tidak tersirat di dalam perusahaan.
11. Technical Competence,
yaitu meiliki kompetensi dalam bidang rancang bangun (know-how) sesuai dengan bentuk usaha yangakan dipilih. Nisalnya, kemampuan dalam bidang Teknik produksi dan desain produksi. Ia harus betul – betul mengetahui bagaimana barang dan jasa itu dihasilkan dan disajikan.
12. Marketing Competence,
yaitu memiliki kompetensi daam menemukan pasar yang cocok, mengidentifikasi pelanggan dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Ia harus mengetahui bagaimana menemukan peluang pasar yang spesifik, m isalnya pelanggan dan harga khusus yang belum digarap pesaing.
13. Human Relation Competence,
yaitu kompetensi dalam mengembangkan hubungan personal, seperti kemampuan berelasi dan menjalin kemitraan antarperusahaan. Ia harus mengetahui hubungan interpersonal secara sehat.
2.7. Skill yang Diperlukan
Terdapat bebera skill yang harus diasah dalam menjadi seorang entrepreneur, menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2017 : 34), keterampilan (skill) yang diperlukan seorang entrepreneur untuk menunjang keberhasilan bisnis adalah :
1. Technical Skill,
yaitu keterampilan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas khusus, seperti sekretaris, akuntan-auditor, dan ahli gambar.
2. Human Relations Skill,
yaitu keterampilan untuk memahami, mengerti, berkomunikasi, dan berelasi dengan orang lain dalam organisasi.
3. Conceptual Skill,
yaitu keterampilan personal untuk berpikir abstrak, untuk mendiagnosis dan untuk menganalisis situasi yang berbeda, dan melihat situasi luar. Keterampilan konseptual sangat penting untuk memperoleh peluang pasar baru dan menghadapi tantangan.
4. Decision Making Skill,
yaitu keterampilan untuk merumuskan masalah dan memilih cara bertindak yan gterbaik untuk memecahkan masalah tersebut. Ada tiga tahapan utama dalam pengambilan keputusan, yaitu :
a) Merumuskan masalah, mengumpulkan fakta, dan mengidentifikasi alternative pemecahannya;
b) Mengevauasi setiap alternative dan memilih alternative yang terbaik;
c) Mengimplementasikan alternative yang terpilih, menindaklanjutinya secara periodic, dan mengevaluasi keefektifan yang telah dipilih tersebut.
5. Time Management Skill,
yaitu keterampilan dalam menggunakan dan mengatur waktu seefisien dan seproduktif mungkin.
6. Individual Skills and Attitudes,
yaitu keterampilan dan sikap individu.
7. Knowledge of Business,
yaitu pengetahuan tentang bisnis yang akan dimasuki.
8. Establishment of Goal,
yaitu kemantapan dalam menentukan tujuan perusahaan.
9. Take Advantages of the Opportunities,
yaitu keunggulan dalam menemukan peluang bisnis.
10. Adapt to the Change,
yaitu kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan.
11. Minimize the Threats to Business,
yaitu kemampuan untuk meminimalkan ancaman terhadap perusahaan.
2.8. Ciri dan Sifat Entrepreneur
Dari sekian banyak entreprenenur, terdapat beberapa ciri dan sifat yang hampir dimiliki oleh semua entrepreneur tersebut dan menjadi cir khas dari seorang entrepreneur, berikut adalah ciri dan sifat dari seorang entrepreneur menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2017 : 28) :
Ciri Sifat
Percaya Diri Keyainan, kemandirian, individualitas, optimism
Berorientasi tugas dan hasil Kebuthan akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik, dan memiliki inisiatif
Penganmbil Risiko Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan
Kepemimpinan Berjiwa pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran atau kritik yang membangun
Keoriinilan Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serbabisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas
Berorientasi ke masa depan Persepsi dan memiliki cara pandang/cara piker yang berorientasi pada masa depan
Jujur dan tekun Mengutamakan kejujuran dalam bekerja dan tekun dalam menyelesaikan kerja
2.9. Faktor Penyebab Kegagalan Entrepreneur
Keberhasilan atau kegagalan Entrepreneur sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun internal. Faktor internal yang berpengaruh adalah kemauan, kemampuan dan kelemahan. Sedangkan faktor yang berasal dari eksternal diri adalah kesempatan atau peluang. Faktor-faktor tersebut dipengaruhi oleh nilai–nilai kepribadian yang dimiliki oleh seorang Entrepreneur, yaitu nilai keberanian menghadapi resiko, sikap positif dan optimis, keberanian mandiri dan memimpin serta kemauan belajar dari pengalaman yang telah dilewati.
Beberapa faktor yang menyebabkan Entrepreneur gagal dalam menjalankan dan membangun usaha barunya diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Tidak kompeten dalam manejerial,
Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat usahanya kurang berhasil.
2. Kurang berpengalaman.
Baik dalam kemampuan teknik, kemampuan memvisualisasikan usaha, kemampuan mengorganisasikan, keterampilan mengelola sumberdaya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi usaha.
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan.
Agar usaha yang dijalani berhasil dengan baik faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas dengan baik. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas akan menghambat operasional usaha dan mengakibatkan usaha tidak lancar.
4. Gagal dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan,sekali gagal dalam melakukan perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
5. Lokasi yang kurang memadai.
Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi usaha yang tidak strategis akan mengakibatkan usaha sulit berkembang dan sukar beroperasi karena kurang efisien.
6. Kurangnya pengawasan.
Pengawasan erat hubungannya dengan efisiensi dan efektifitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan tidak efisien dan tidak efektif.
7. Sikap kurang sungguh-sungguh dalam melaksanakan wirausaha.
Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahan. Wirausaha yang kurang siap dalam menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap saat.
CHAPTER 3
PROCESSES AND OUTCOMES
3.1. Proses Kewirausahaan
Dalam mengembangkan dan membangun sebuah usaha, diperlukan proses-proses kewirausahaan yang harus dilalui. Pengembangan kewirausahaan dapat diawali dari proses sebagai berikut :
1. Proses Inovasi
Faktor yang mendorong terjadinya inovasi, yaitu keinginan berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan menanggung resiko, dan pengalaman.
2. Proses Pemicu
Faktor yang mendorong seseorang terjun ke dunia bisnis yaitu adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang ada, terjadinya pemutusan hubungan kerja, keberanian menanggung resiko, dan komitmen yang tinggi terhadap bisnis.
3. Proses Pelaksanaan
Faktor yang mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis yaitu kesiapan mental wirausaha secara total, adanya manager sebagai pelaksana kegiatan, dan adanya visi jauh kedepan untuk mencapai keberhasilan.
4. Proses Pertumbuhan
Proses pertumbuhan didorong factor organisasi, yaitu adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha, adanya strategi yang mantap, adanya struktur dan budaya organisasi yang baik dan adanya produk yang menjadi unggulan. Tahap-tahap pertumbuhan kewirausahaan meliputi tahap imitasi dan duplikasi tahap duplikasi dan pengembangan, dan tahap menciptakan sesuatu yang baru dan beda.
3.2. Tahapan Kewirausahaan
Selain proses, kita pun juga harus memperhatikan tahapan dalam membangun sebuah usaha. Secara umum terdapat 4 tahapan yang diperlukan dalam melakukan kewirausahaan, yaitu :
1. Tahap Memulai
Tahap ini dimana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha, mempersiapkan segalaseuatu yang diperlukan,di awali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin,apakahmembuka usaha baru atau melakukan franchising. Juga memilih usaha yang akan dilakukanapakah di bidang pertanian,industri atau manufaktur, maupun produksi atau jasa.
2. Tahap melaksanakan usaha
Tahap ini seseorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait denganusahanya. Mencakup aspek-aspek : pembiayaan, SDM, Kepemilikan, Organisasi,Kepemimpinan yang meliputi bagaimana pengambilan resiko dan mengambil keputusanpemasaran dan melakukan evaluasi.
3. Mempertahankan usaha
Tahap ini dimana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai untuk ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
4. Mengembangkan usaha
Tahap dimana jika hasil yang diperoleh tergolong psitif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha yang menjadi salah satu pilihan yang mungkin di ambil.
3.3. Hasil Kewirausahaan
Seperti dari yang telah di paparkan sebelumnya, dengan menjadi seorang entrepreneur kita dapat mengasilkan banyak manfaat dan keuntungan baik bagi diri kita sendiri, bangsa dan negara, yang diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Telah melakukan pekerjaan yang mulia.
2. Merupakan pekerjaan yan gmenyenangkan.
3. Dapat menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.
4. Membantu mengurangi kemiskinan.
5. Dapat menentukan kemajuan suatu bangsa
6. Menentukan perkembangan ekonomi.
7. Mencerdaskan bangsa dan dunia.
8. Menjadi orang kaya.
9. Dikenal oleh banyak orang.
10. Merupakan pahlawan pembangunan.
CHAPTER 4
CONCLUSION
4.1. Kesimpulan
– Menjadi seorang entrepreneur merupakan pekerjaan yang memiliki banyak manfaat yang diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Telah melakukan pekerjaan yang mulia.
2. Merupakan pekerjaan yan gmenyenangkan.
3. Dapat menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.
4. Membantu mengurangi kemiskinan.
5. Dapat menentukan kemajuan suatu bangsa
6. Menentukan perkembangan ekonomi.
7. Mencerdaskan bangsa dan dunia.
8. Menjadi orang kaya.
9. Dikenal oleh banyak orang.
10. Merupakan pahlawan pembangunan.
– Beberapa faktor yang harus dimiliki oleh seorang entrepreneur adalah sebagai berikut :
1. The Creativity
2. The Commitmen
3. The Risk
4. The Reward
– Sikap – sikap yang harus dimiliki oleh seorang entrepreneur adalah sebagai berikut :
1. Disiplin
2. Komitmen Tinggi
3. Jujur
4. Kreatif dan Inovatif
5. Mandiri
6. Realistis
– Kemampuan-kemampuan yang harus dimiki oleh seorang entrepreneur :
1. Self Knowledge
2. Imagination
3. Practical knowledge
4. Search Skill
5. Foresight
6. Computation Skill
7. Communication Skill
– Kompetensi yang harus dimiki oleh seorang entrepreneur :
1. Knowing Your Business
2. Knowing The Basics Business Management
3. Having The Proper Attitude
4. Having Adequate Capital
5. Financial Competence
6. Managing Time Efficiently
7. Managing People
8. Satisfying Customer by Providing High Quality Product
9. Knowing How to Compete
10. Copying with Regulations and Paperwork
11. Technical Competence
12. Marketing Competence
13. Human Reation Competence
– Skill yang harus dimiliki oeh seorag entrepreneur :
1. Technical Skill
2. Human Relations Skill
3. Conceptual Skill
4. Decision Making Skill
5. Time Management Skill
6. Individual Skills and Attitudes
7. Knowledge of Business
8. Establishment of Goal
9. Take Advantages of the Opportunities
10. Adapt to the Change
11. Minimize the Threats to Business
– Ciri dan sifat yang ciri dan sifat dari seorang entrepreneur :
Ciri Sifat
Percaya Diri Keyainan, kemandirian, individualitas, optimism
Berorientasi tugas dan hasil Kebuthan akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik, dan memiliki inisiatif
Penganmbil Risiko Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan
Kepemimpinan Berjiwa pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran atau kritik yang membangun
Keoriinilan Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serbabisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas
Berorientasi ke masa depan Persepsi dan memiliki cara pandang/cara piker yang berorientasi pada masa depan
Jujur dan tekun Mengutamakan kejujuran dalam bekerja dan tekun dalam menyelesaikan kerja
– Faktor penyebab kegagalan menjadi entrepreneur :
1. Tidak kompeten dalam manherial
2. Kurang berpengalaman
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan
4. Gagal dalam perencanaan
5. Lokasi yang kurang memadai
6. Kurangnya pengaweasan
7. Sikap kurang sungguh-sungguh dalam melakukan wirausaha
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan / transisi kewirausahaan
BIBLIOGRAPHY
Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung, Edisi Revisi, Elexmedia Komputindo, 2014, Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto;
Penerapan Manajemen Kinerja dengan Pendekatan Balanced Scorecard dalam Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Perguruan Tinggi, Jurnal Majalah Ilmiah UNIKOM 6 (2), 2011, Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto.
Marketing Research, The Smart Way to solve a Problem, Elexmedia Komputindo, 2008, Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto.